Konsumen itu cerdas. Mereka mempertimbangkan bahan, harga, dan kemasannya dengan cermat bahkan saat membeli sebuah sampo. Standar yang dipegang mereka saat melihat filosofi perusahaan juga sangat jelas, misalnya seperti apakah perusahaan itu memedulikan isu sosial atau menentang pengujian pada hewan. Donggubat adalah perusahaan yang memenuhi standar konsumen yang seketat itu.
Misi Donggubat adalah membantu menciptakan gaya hidup berkelanjutan bagi semua orang dan menyediakan lapangan kerja jangka panjang bagi para penyandang disabilitas perkembangan. Berkat pendapatannya yang terus meningkat, perusahaan ini mampu menerima semakin banyak karyawan baru.
© Donggubat Inc.
Bayangkan sebuah jalan masuk menuju desa. Pohon besar berdiri di bukit rendah, sawah dan ladang terhampar di sampingnya, serta terbentang juga jalan setapak yang berliku-liku. Sebuah ruang dengan citra yang romantis dan bersahabat langsung tergambar di dalam benak kita. Di Korea, gerbang desa disebut ‘Donggu’ dan ladang terbentang di depan desa disebut ‘Donggubat’. Sesuai dengan namanya, Donggubat merupakan sebuah perusahaan yang didirikan untuk menyediakan ruang yang nyaman bagi masyarakat, khususnya penyandang disabilitas perkembangan.
Donggubat, Tempat Impian Penyandang Disabilitas Bertumbuh
Berdasarkan “Survei Aktivitas Ekonomi Penyandang Disabilitas pada Semester Kedua Tahun 2023” yang diterbitkan “Badan Ketenagakerjaan Korea untuk Penyandang Disabilitas”, tingkat ketenagakerjaan bagi penyandang tunanetra merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, disusul oleh penyandang disabilitas fisik (43,0%), tunarungu (27,3%), disabilitas perkembangan (26,2%), disabilitas lainnya (23,0%) dan disabilitas dikarenakan cedera otak (12,2%).
Bagaimana caranya kita memberikan peluang pada penyandang disabilitas perkembangan untuk memperoleh pekerjaan?
Seiring pertumbuhan perusahaan, jumlah penyandang disabilitas yang dapat dipekerjakan juga meningkat. Hingga April 2024, jumlah karyawan penyandang disabilitas perkembangan mencapai sekitar 50 orang. Karyawan disabilitas perkembangan menjalani program pengembangan kompetensi kerja yang dibuat oleh Donggubat sendiri, kemudian melakukan pekerjaan manufaktur dan pengiriman di pabrik yang terletak di kota Hanam, Provinsi Gyeonggi.
Tanpa Dalih, Bahan Hewani, dan Plastik
Ada tiga hal yang tidak ditemukan di Donggubat. Pertama, tidak ada kata ‘dalih’ di dalam kamus Donggubat. Perusahaan ini didirikan untuk mempekerjakan penyandang disabilitas perkembangan. Namun, mereka tidak menggunakan karyawan penyandang disabilitas sebagai tameng. Mereka tidak berdalih, “Produk kami dibuat oleh penyandang disabilitas, jadi mohon dimaklumi jika ada kekurangan dalam produk kami.” Dengan penuh percaya diri mereka bersaing hanya dengan mutu produk yang dibuat mereka tanpa bergantung pada niat baik konsumen. Menurut Park Sangjae, Co-CEO Donggubat, justru gara-gara itulah perusahaannya dicintai para konsumen dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Saat berencana mendirikan perusahaan ini, kami berpikir bahwa perusahaan harus memiliki daya saing tersendiri jika ingin menjalin hubungan yang dapat berlanjut dalam jangka waktu panjang dengan karyawan penyandang disabilitas. Yang penting adalah kami harus membuat produk yang ingin dibeli lagi para konsumen. Maka, metode yang kami pilih adalah ‘studi uji klinik (Clinical Trial)’. Padahal, pada saat itu masih belum ada tenaga yang bisa disebut ahli dalam memproduksi sabun. Namun kendala itu justru menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami. Hal itu mendorong kami bisa meneliti dan mengembangkan teknologi produksi sabun sepuasnya tanpa batasan apa pun. Kami mengunjungi para ahli di seluruh negeri dan meminta masukan dan pengetahuan mereka. Kami mematuhi sebuah pedoman bahwa bahan yang kami gunakan tidak boleh membahayakan bumi dan manusia. Berdasarkan pada pedoman ini, kami terus berusaha untuk menemukan bahan dan metode pencampuran bahan yang paling bagus. Meskipun kini produk serupa Donggubat Shampoo Bar bermunculan di mana-mana, kami yakin bahwa Donggubat mampu mempertahankan kedudukannya di pasar dengan ketulusan dan upaya yang tidak akan menghilang.”
Kedua, tidak ada bahan hewani dan pengujian pada hewan di Donggubat. Sebagai ganti bahan hewani, digunakan secara aktif bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, alpukat, lemon, terong, sayur kale dan rumput laut. Pabrik Donggubat berhasil mendapat sertifikasi French EVE Vegan ® dan sertifikasi sistem manajemen lingkungan (ISO 14001), berkat mereka menerapkan standar ketat pada proses pencampuran bahan baku. Tentu saja mereka tidak selalu berpegang pada prinsip penggunaan bahan alami untuk produk mereka. Yang paling penting bagi mereka adalah melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen. Maka, terlebih dahulu mereka selalu memeriksa dengan cermat apakah bahan yang akan digunakan mereka bersertifikat keselamatan manusia atau tidak. Metode penuaan dengan suhu rendah (Cold Press) juga menjadi pembedanya dengan perusahaan lain. Dengan metode ini komponen bahan yang baik tidak akan rusak oleh panas, sementara daya pelembapnya menjadi lebih kuat.
Sabun pencuci piring Vegan yang terbuat dari teh hijau organik.
© Donggubat Inc.
Terakhir, tidak ada bahan plasik di Donggubat. Mereka menerapkan praktik bebas plastik. Donggubat tidak menggunakan plastik dalam bahan, kemasan, dan bahan bantalan, kecuali bahan kemasan untuk produk seperti cairan dan bubuk. Mereka menggunakan kemasan kertas daur ulang tanpa perekat. Jika menggunakan satu produk Donggubat, jumlah emisi plastik yang dapat dikurangi adalah 16,2g. Jika dihitung menggunakan jumlah kumulatif produk yang terjual hingga saat ini, total emisi plastik yang telah dicegah adalah sebanyak 381.251 kg.
Oleh karena itu, para konsumen mendukung Donggubat dan sangat mempercayai produk mereka. Donggubat saat ini memproduksi, menjual, dan mengirimkan 500.000 produk per bulan, termasuk sampo batang, kondisioner batang, sabun wajah, sabun bom mandi, dan sabun pencuci piring. Banyak perusahaan yang mengusulkan kolaborasi dan menghasilkan beragam produk melalui metode Original Equipment Manufacturing (OEM) dan Original Development Manufacturing (ODM). Pertumbuhan perusahaan Donggubat telah memberikan pesan berikut kepada bisnis lain. “Perusahaan yang memenuhi tanggung jawab sosialnya juga bisa menjadi kaya.”
Alih-alih perlengkapan mandi sekali pakai, perlengkapan perjalanan bebas plastik Donggubat mencakup sampo, kondisioner, serta sabun pembersih tubuh dan wajah.
© Donggubat Inc.
Usaha Menciptakan Kehidupan Sehari-hari Berkelanjutan bagi Penyandang Disabilitas maupun Non-disabilitas
Donggubat memenuhi tanggung jawab sosialnya bahkan di luar perusahaan. Donggubat menanam 400 batang pohon di Taman Sungai Han Gwangnaru di Amsa-dong, Gangdong-gu, Seoul, pada bulan Oktober 2021 dan 1.250 pohon di Kota Gangneung, Provinsi Gangwon, kawasan yang terkena kebakaran hutan pada bulan November tahun 2022. Pada bulan Juni 2022 dan 2023, mereka membuat incense holder (sejenis tempat dupa) dari pohon yang terkena kebakaran hutan, lalu membagikannya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kebakaran hutan.
Mereka juga mengadakan kampanye pada Hari Penyandang Disabilitas dan Hari Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas. Pada bulan April lalu, dalam rangka Hari Penyandang Disabilitas, mereka meluncurkan kampanye ‘Toilet untuk Semua Orang’ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap toilet umum yang mudah digunakan penyandang disabilitas. Mereka menyumbangkan 1% dari penjualan produk tertentu selama masa kampanye, kemudian bekerja sama dengan Pemda Seoul untuk merenovasi dan memperbaiki toilet umum bagi penyandang disabilitas yang memerlukan perbaikan. Selain itu, mereka merancang dan melaksanakan kolaborasi terkait pembangunan berkelanjutan (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola, ESG) dengan berbagai perusahaan sepanjang tahun dan juga menyumbangkan barang-barang kepada organisasi kesejahteraan sosial.
Memotong sabun batangan di Donggubat, merek yang dikenal karena produknya bebas plastik.
© Donggubat Inc.
Donggubat menyebut dirinya sebagai ‘gerbang desa.’ Sebutan ini akan menjadi titik awal bagi mereka untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang berkelanjutan baik bagi penyandang disabilitas maupun non-disabilitas. Coba kita membayangkan suatu hari ketika nilai-nilai yang tak terhitung jumlahnya akan hidup harmonis di sebuah ladang luas yang bernama ‘Donggubat.’